Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN MALAM: "RAYUAN BIDADARI MALAM"




Waktu dua jam mendengarkan pengakuan dosa kemarin membuat raga dan jiwa terasa penat. Ketika waktu telah menunjukkan pukul 8 malam sebagai batas waktu, aku bertanya kepada peniten yang masuk pada jam itu kira-kira berapa orang yang masih menunggu di luar. Jawabannya sekitar 10 orang. Akhirnya atas izin petugas chapel itu aku memperpanjang lagi ...waktunya sampai tak terasa jam telah menunjukkan pukul 9.30malam. Aku bergegas ke kantor chapel itu untuk menerima sedikit upah dari pelayanan ini. Kan pekerja pantas mendapat upahnya...hehheheh....Tetapi semoga uang tidak menjadi alasan pelayanan ya, romo!...demikian nasehatku untuk diri sendiri. Ya, setidak-tidaknya untuk transportasi pulang ke tempat kost yang ditempuh dengan durasi waktu sekitar 1 jam, tetapi juga untuk makan malam dan sisanya untuk pulsa...biar bisa telpon atau sms teman-teman di Indonesia.

Sekitar 50 meter dari kapel itu, maklum pusat bisnis, tiba-tiba ada suara lembut menyapaku;"Good evening, sir! Aku membalasnya; Good evening! Ia melanjutkan; "Sir, do you like chick?" (Chick singkatan dari "chicken" adalah kata yang digunakan oleh para germo untuk menawarkan jasa seks bagi para pria hidung belang...banyak juga tidak berhidung belang tapi memendam nafsu yang lebih dasyat..hehehheh) Mendengar itu (karena aku sudah tahu maksudnya) aku pura-pura bertanya; "Chicken, Miss? Oh, aku dapat membelinya di supermarket. Dia semakin mendekatku dan bau parfumnya semakin menusuk tercium hidung...bau yang menggoda dan membangkitkan hasrat setiap lak-laki normal. Gini, tapi romonya masih normal...hehhehee. Ia lalu menyapa halus; Bukan chicken di market, sir tetapi diriku. Mati aku, gumanku dalam hati. Aku membalasnya; tapi aku tidak punya uang cukup....heheheh...gimana kalau romo punya cukup uang? Mencari akal untuk menghindar dari bidadari malam yang semakin bergairah ini, aku berkata kepadanya; Maaf, tempat tinggalku jauh dari sini dan kereta api terakhir jam 10 malam jadi aku harus bergegas ke sana. Akhirnya, aku cuma mengatakan kepadanya; Nice to meet you...see you next time.

Lewat pengalaman ini aku hanya mau mengatakan kepadamu sebagai saudaraku bahwa "sungguh, iblis itu sedang berdiri di ambang pintu kamar pengakuan. Ia berdiri di depan pintu dan dan dibawah jendela kamarmu. Ia ada di mana dan dalam banyak bentuk. Ia tahu kelemahan setiap orang. Tetapi, terlebih ia berada di dalam hati dan pikiran kita masing-masing bila kita terlena akan bujuk rayunya. Syukur kalau iblis datang dalam bentuk permusuhan dalam diri musuh dan orang-orang yang membenci kita. Akan tetapi, sungguh menyakitkan bila iblis datang lewat sikap manis teman-teman dan sanak keluarga kita yang berpura-pura dan bahkan akan menjerat kita dalam lembah dosa. Aku selalu mengatakan kepada mereka yang datang kepadaku; iblis sudah pintar karena ia pun bersekolah. Ia tidak hanya datang dalam bentuk pertengkaran, perkelahian dan peperangan, tetapi ia datang dalam bentuk rayuan manis sang bidadari malam. Ia hadir dalam bentuk kata-kata manis tapi penuh dusta dari teman dan sahabat kenalan kita. Ia pun hadir secara nyata dalam sikap dan tingka laku kita bila kita tidak bisa mengontrol nafsu dan keinginan kita.

Lewat kisah ini saya hanya datang kepadamu sebagai saudaramu untuk mengingatkanmu di masa penuh rahmat ini bahwa bila Anda adalah para romo dan suster maka iblis akan terus menggodamu karena Andalah target utamanya. Jika Anda adalah orang yang sudah beristri/bersuami maka Anda akan menjadi kesukaannya. Jika Anda adalah para perjaka dan perawan maka ia akan tersenyum bahagia bila Anda termakan bujuk rayuannya. Jika Anda adalah orang yang sudah berumur maka ia akan meyakinkan Anda bahwa Anda masih bisa berbuat seperti orang-orang muda dalam menyalurkan hasrat dan nafsumu. Oleh karena itu, berjaga-jagalah selalu dan teguh dalam iman, karena kalau dalam salah satu ayat Kitab Suci kita berucap; "ia mengaum-ngaum seperti singa yang mencari mangsa" maka iblis sekarang hanya diam bagaikan putri malu yang pura-pura malu namun durinya akan menancap di relung hatimu jika Anda tidak berhati-hati. Yesus mengingkatkan kita sekalian;"bukan yang masuk yang membuat haram melainkan yang keluar dari dalam hati dan pikiran sebagai reaski terhadap apa yang masuklah yang membuat haram dan bahkan membuat kita berdosa dan berdosa terus." Mengapa? Karena banyak orang ketika berdosa atau bernasib sial, mereka selalu mempersalahkan orang lain dan bahkan mengutuk kesekitarannya yang tidak bersahabat dengannya. Saudaraku, dosa muncul bukan pertama-tama dari apa yang datang dari luar tapi dari ketidak-mampuan kita untuk mengekang nafsu dan hasrat kita yang bergelora karena pandangan mata, karena tangkapan pendengaran, karena reaksi pikiran dan hati kita masing-masing.

Akhirnya, sekali lagi sebagai saudaramu, aku datang mengetuk kesadaranmu untuk berhati-hati di masa yang penuh tantangan ini. Perbanyaklah doa dan puasamu di masa berahmat ini, sehingga Anda pun akan keluar sebagai pemenang. Meskipun demikian, aku hanya mengingatkanmu tentang yang satu ini; "Sekali Anda berhasil menghalau kuasa iblis maka bersiaplah untuk setiap saat diganggu dan digoda olehnya." Iblis akan tetap penasaran dan tidak akan tenang sebelum Anda jatuh dalam pelukannya. Saudaraku; "Semakin Anda dekat dengan Tuhan semakin besarlah pula tantangan dan godaan yang akan Anda dapatkan." Bukankah penulis Lukas mengatakan dengan indah dalam kisah pencobaan di padang gurun yang esok akan kita renungkan dalam bacaan Injil: "...Ia mundur daripada-Nya dan menunggu waktu yang baik."Saudaraku, "ia telah datang di masa lalu...ia sedang ada di masa ini...dan pasti ia akan terus mencari celah dalam hidupmu untuk merenggutmu dari kasih Tuhan." Hidup adalah pilihan. Demikian pun keselamatan adalah tawaran Allah bagimu, tapi Andalah yang harus membuat pilihan untuk selamat atau tidak.


Salam dan seorang sahabat untuk para sahabat,

**Duc in Altum**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Follow Us