Kamis, 07 Juli 2011

ENUNGAN MALAM: "DIBUANG SAYANG DI BANDARA NINOY AQUINO MANILA


Sapaan seorang sahabat untuk para sahabat,


Syukur penerbangan tertunda sejam dari jadwal yang telah diberikan. Karena itu, sambil menunggu lebih indah berbagi dengan kalian, sahabat-sahabatku dalam Gereja yang satu, kudus, Katolik dan Apostolik. Ini lebih sebagai sebuah tulisan berserakan mengusir kebosanan menunggu penundaan sehingga mungkin id...e-idenya juga tak beraturan. Aku hanya berharap semoga tulisan berserakan ini mengetuk hatimu untuk mengakui Allah sebagai Allah Yanga Maha Pengampun dan membuatmu melakukan pertobatan sebelum pekan suci yang akan kita masuki ini.


DIBUANG SAYANG DI BANDARA NINOY AQUINO MANILA


“Menikmati sesuatu adalah soal keputusan pribadi.
Saran orang hanya sebuah peringatan tapi keputusannya ada di tangan Anda sendiri.”


            Setiap kali ke dokter gigi, beliau selalu mengingatkan dua hal ini; “Father, jangan terlalu banyak merokok bahkan bila perlu hentikan kebiasaan merokok, dan kurangi bahkan lebih bagus jangan terlalu banyak konsumsi gula-gula atau yang manis-manis.” Di hadapan dokter aku selalu bilang; “Iya, dokter! Tapi setelah itu buat lagi. Ya, bukanlah perokok aktif sih, tapi pinjam istilah orang Manado; “Kalau ada tadah (Kalau ada rokok pasti berpartisipasi menghabiskannya, walaupun dari sebungkus itu bisa merokok 2 atau cukup 1 saja). Demikian pun untuk urusan coklat, gula-gula mentos atau doublemint, rasanya penggemar berat. Tadi pagi baru saja ke dokter dan setelah beliau menambal gigi yang berlubang, beliau mengulangi lagi pesan yang sama, tapi sorenya malah gula-gula mentos jadi korban lagi. Kasihan...daripada nanti rusak di kamar makanya sikat terus...enak sih. Saat menulis ini aku teringat seorang teman romo lain yang memang perokok berat; Suatu waktu suster-suster yang sudah berumur di atas 70 menawarkan kepada si romo untuk ikut bersama mereka agar didoakan oleh sekelompok orang, yang katanya mujarab doa-doa mereka. Lucunya bahwa kedua nenek suster ini justru dituntun oleh si romo ketika naik dan turun taxi ...udah tua masih paksa...heheheh....Kasihan, mereka kan cuma mau berbuat baik kepada si romo. Acara doa pelepasan pun dilaksanakan dan mereka kembali ke rumah. Setiap kali, si romo memimpin misa pagi di komunitas para suster ini, kedua suster tua ini selalu bertanya; “Bagaimana dampak dari doa pelepasan itu, romo?” Memang dasar romo nakal, ia menjawab; “Wow, luar biasa biasa hasilnya...lihat aku ngga merokok lagi! padahal ketika kembali ke tempat kost seperti gerbong kereta api. Memang beliau terkenal sebagai perokok ulung; Bisa menghabiskan 3-4 bungkus dalam sehari, walaupun itu rokok dengan merek yang berbeda.

            Kemarin di MIK pun ada diskusi menarik tentang dosa; Ada yang bilang; “Romo, biarpun telah mengaku dosa tapi setelah itu buat dosa lagi.” Kira-kira para romo itu stress ngga ya kalau dengar  banyaknya dosa yang disebutkan oleh umat. Aku cuma menjawab singkat; “Stress bukan karena banyaknya dosa yang disebutkan, tapi karena engkau tidak mendengarkan nasehat para romo dan berdosa lagi dan lagi.”  Ia pun menjawab: “Tapi, kan kita manusia?” Aku menjawabnya; “Iya, pasti Tuhan mengerti kemanusiaanmu makanya sakramen pengakuan dosa ada di dalam Gereja-Nya.” Sayangnya, (nih..soal remote control muncul lagi...moga tidak bosan dengar)  banyak orang tidak menyadari bahwa remote kontrolnya sementara rusak. Kalau tidak menyadarinya, bagaimana mungkin bisa ke bengkel kamar pengakuan dosa? Terhadap ini ingin kutegaskan bahwa; “Kamar pengakuan bukan menjadi tempat di mana kita terlena untuk setiap kali berdosa dan akan ke sana, tapi itu adalah ungkapan terdalam dari Hati Allah yang berbelas kasih kepadamu.” Coba bayangkan: “Anda berdosa berbulan-bulan bahkan bertahuan-tahun tapi ketika Anda datang ke sana, dosamu yang banyak dan bertimbun-timbun itu diampuni dalam sekejab saja.”Aku pernah mengatakan tentang ini tapi sekarang mau mengingatkanmu lagi sebagai saudaraku; Mereka yang memiliki kedalaman hidup rohani meyakini bahwa Allah itu sungguh menjadi Allah dalam arti yang sebenarnya karena “Kerahiman atau Belas Kasihan-Nya.”  Data Kitab Suci sendiri melaporkan sifat Allah yang satu ini dalam beberapa perikopnya, seperti “Sang Bapa yang berlari memeluk si bungsu yang telah kembali, gembala yang pergi mencari seekor domba yang sesat, Yesus yang tidak menghukum wanita yang kedapatan berbuat zinah, atau pun ketika Yesus sendiri menyerukan pengampunan kepada para algojonya.

            Seiring dengan pengumuman bahwa pesawat akan berangkat maka saya mau mengajak Anda sekalian untuk terbang meninggalkan masa lalu kita yang penuh dosa, dan berpaling kepada Allah Yang senantiasa menanti kita sampai kapan pun. Seperti sakit yang kita dapat karena banyak kali disebabkan oleh ketidakmampuan kita untuk mengontrol apa yang kita inginkan seperti makan minum, demikian pun dosa muncul karena ketidakmampuan kita untuk mengontrol nafsu dan keinginan hati dan otak kita. Semoga di hari-hari terakhir menyongsong pekan suci yang akan datang, kita pun berbalik kepada Allah dengan tobat dan sesal yang sungguh. Aku hanya membisikan padamu bahwa “Allah masih duduk di sana menantimu. Jangan pernah remehkan kuasa pengampunan yang diberikan oleh para imam di kamar pengakuan, karena sesungguhnya, Allah sendiri yang akan berkata kepadamu; “Dosamu telah diampuni, putra/putrid-Ku. Pulanglah, dan jangan berdosa lagi.”


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,




***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Follow Us