Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN MALA: JADILAH DIRIMU SENDIRI, KAWAN!"


Sapaan seorang sahabat untuk para sahabat,

Pertama-tama saya minta maaf bila apa yang akan dikisahkan malam ini berhubungan langsung dengan pribadi orang tertentu. Tidak terlintas dalam hati dan pikiranku untuk menghina orang lain. Aku hanya mengungkapkan sebuah realitas kehidupan di antara saudara dan aku. Lewat tulisan ini aku hanya berhar...ap agar mereka yang mengalami langsung kenyataan ini akan menyadari dan menjadi dirinya sendiri dan kita pun yang lain membantu mereka untuk mencapai cita-cita menjadi diri sendiri.


"JADILAH DIRIMU SENDIRI, KAWAN"


"Penampilannya sungguh mempesona. Raut wajahnya sungguh cantik dipandang mata. Lenggang-lenggongnya sungguh membuat mata kaum lelaki normal terbelelak bahkan menelan air liur. Wow...betapa cantiknya sosok yang sedang berdiri di hadapanku."


Semalam seorang teman romo dan saya menerobos kepekatan malam menuju pusat pertokoan Cubao, kira-kira 15 menit dengan taxi dari tempat kost kami. Ya, hanya ingin mengobati kerinduan kami untuk menyanyi karena sudah lama tak pernah mendendangkan lagu-lagu kesayangan kami. Walaupun suara tidak seperti alm. Broery Marantika, atau Bob Tutupoly atau Glen Fredy tapi darah Ambon masih mengalir mengental dalam tubuh yang membuat kalau tidak mempunyai suara emas, maka setidak-tidaknya bisa tahu menyanyi, atau pun tidak tahu menyanyi maka pasti senang dengan dunia musik dan lagu.

Kami pun memilih sebuah tempat karaoke umum yang bisa membuat setiap pengunjung dapat memesan lagunya dan menyanyi dengan bebas. Ada yang berteriak membuat telinga rasanya mau pecah, yang lain mengalun mendamaikan, sedangkan yang lain lagi membuat hati bergembira mendengarkan suara emas mereka. Berhubung kami tidak tahu lagu-lagu baru, maka lagu-lagu lama seperti; "Cannot be with you tonight," Wonderful tonight," Dont forget to remember me" dan beberapa lagu tua lainnya pun dinyanyikan semalam. Tiba-tiba mataku seakan tak percaya melihat sosok cantik yang telah berdiri di sampingku dan menawarkan sesuatu dengan senyum manisnya; "Sir, mau pesan minuman apa?" Kami mempunyai beer ala Filipina dan  red horse tapi tidak ada minuman ringan seperti coco-cola atau sprite. Akhirnya, kami pun memesan dua botol beer Filipina untuk menemani kami selama menyanyi.

Ya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan penampilan si cantik itu, namun sesaat setelah berpindah ke meja lain di mana seorang kenalannya duduk, ia pun memeluk erat sahabatnya itu dan mendaratkan beberapa ciuman mesra di bibirnya. Teman romo di sampingku lalu membisikan; Kawan, itu bencong! Aku menjawabnya; "Yang benar aja! Iya, ia pun membalasku. Benar saja, dari kelakuannnya kemudian, kami akhirnya memastikan bahwa ia adalah seorang bencong.

Sahabatku, mungkin teman bencong ini hanya menjadi sebuah contoh bagi kita bagaimana orang tidak menjadi diri sendiri dan mau menjadi seperti orang lain. Akan, tetapi tanpa kita sadar kita pun terlibat dalam kecenderungan ini, kalau tidak mau dikatakan sebagai sesuatu yang ada dalam diri kita. Kita terlalu terobsesi untuk menjadi cantik dan tampan sehingga banyak uang dan waktu kita habiskan untuk jasa salon atau alat-alat kecantikan; kita terlalu terobsesi untuk menjadi kaya sehingga cara yang tak halal pun kita buat atau setidak-tidaknya kita setuju asalkan maksud dan apa yang kita inginkan tercapai; kita terlalu menginginkan untuk menjadi seperti orang lain yang pintar, ahli dan kuat, dan lupa untuk menerima dan mengolah apa yang telah Tuhan berikan kepada kita dan menikmatinya. Dengan tulisan ini, saya tidak mengatakan bahwa mengejar cita-cita atau kehidupan yang layak itu salah dan terlarang, namun sebagai saudaramu, aku hanya datang untuk mengingatkanmu bahwa sadarlah akan diri dan kemampuan kita, janganlah membayangkan untuk menjadi seperti orang lain yang akhirnya bila tidak tergapai akan membuatmu kecewa, tetapi jadilah dirimu sendiri dengan apa yang ada padamu. Kelolah apa yang Anda miliki di dalam dirimu dan jangan pernah membandingkan dengan diri orang lain dengan segala miliknya. Hidupmu akan menjadi sebuah hamparan samudra yang tak bertepi jika terus membandingkan dirimu dengan orang lain, membandingkan milikmu dengan milik orang lain. Ini yang hendak kukatakan kepadamu sebagai saudaraku; "Sesaat ketika Anda berhenti membandingkan dirimu dan milikmu dengan diri orang lain dan miliknya maka di saat itulah hatimu akan merasakan keindahan hidup. Sesaat di mana Anda menghargai pemberian Tuhan dalam dirimu maka saat itulah kebahagiaan tidak akan keluar dari rumah hati dan jiwamu.Saudaraku, sebagai saudaramu, aku hanya mau datang  mengetuk kesadaranmu malam ini dan mengatakan bahwa "jadilah dirimu sendiri mulai dari sekarang." Hanya mau mengingatkanmu bahwa kegembiraan dan kebahagiaan hidup sedang menantimu di ambang pintu. Di saat Anda mau membuang kecenderunganmu untuk menjadi seperti orang lain, di saat Anda mau berhenti untuk membandingkan dirimu dengan orang lain, maka kegembiraan dan kebahagiaan akan masuk dan tinggal di dalam rumah hati dan jiwamu dan menjadi milikmu selamanya.

Kawan, hanya sepenggal doa yang bisa kupanjatkan kepada Tuhan malam ini untukmu, semoga kegembiraan dan kebahagiaan itu mendatangimu esok, lusa atau suatu hari di waktu yang akan datang. Bunda Maria, doakanlah kami semua untuk menggapai kebahagiaan sejati dalam perziarahan hidup kami mengikuti Putramu. Amin.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Follow Us