Kamis, 07 Juli 2011

RENUNGAN MALAM: “OMA, INI GANTINYA”




“Menyadari dan mengakui kesalahan sendiri, meminta maaf dan bahkan membayar/menggantikannya sungguh menjadikan yang terluka dan melukai mengalami indahnya surga yang mendarat di bumi.”

Di dalam angkot menuju ke kapel kecil tempat biasanya aku mempersembahkan misa, di depan rumah sakit St. Luke, salah satu rumah sakit kelas 1 di Manila, m...ilik gereja Anglikan Amerika, naiklah 2 gadis dan 1 pria dengan seragam keperawatan. Melihat keakraban mereka bertiga sebagai teman dekat hatiku sungguh merasakan betapa indahnya hidup itu bila setiap orang diperlakukan sebagai teman dan saudara. Kira-kira 5 menit berselang, naik pula seorang oma yang umurnya mendekati 70-an. Karena ia mengambil tempat jauh dari sopir maka ia harus memberikan ongkos angkotnya kepada sopir lewat kedua gadis itu. Demikian pun ketika sang sopir mengembalikan sisa uang harus melalui kedua gadis yang bersahabat akrab itu. Akan tetapi, karena keasyikan canda tawa di antara mereka maka sebagian coin, uang kembalian dari sopir terjatuh dan tidak tahu ke mana, sementara angkot terus bergerak maju. Sialnya, sang oma hendak turun tapi ia terus meminta sisa uang dari sang sopir. Menyadari bahwa ini adalah kesalahan mereka, kedua gadis muda itu membuka dompet masing-masing dan memberikan tambahan coin kepada si oma yang segera turun dari angkot yang kini telah berhenti.

Menyaksikan kerelaan dua gadis muda ini untuk menggantikan uang oma yang hilang, sang sopir pun dengan senyum mengembang, memberikan beberapa coin sebagai ganti uang kedua gadis itu. Mereka berdua menolaknya tapi sang sopir terus mendesak mereka untuk menerimanya sebagai ganti uang mereka.

Teman-teman terkasih,

Intinya, sementara banyak orang yang bersalah, korupsi dan berdosa tidak mau mengakui kesalahan mereka, maka kedua gadis muda dalam cerita tadi masih memberikan harapan bahwa menyadari kesalahan dan mengakuinya, serta membayar atau menggantikan apa yang rusak karena kesalahan mereka masih sangat mungkin untuk dilakukan oleh anak-anak zaman ini. Masakan kita tidak bisa melakukannya untuk mereka yang kita lukai, kita rugikan baik lewat kata maupun tingka laku kita setiap hari? Nyalankanlah lilin pengampunan dan keberanian untuk meminta maaf itu dari rumah, dari keluargamu sendiri, dan Anda pun akan dimampukan untuk membawa cahayanya ke luar rumah, kepada sahabat dan kenalanmu, terutama yang Anda lukai atau rugikan dengan kata dan perbuatanmu.

Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

Romo Inno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Follow Us