Kamis, 07 Juli 2011

AKU MENCINTAI YESUS KARENA KELEMAHAN-NYA




Kelemahan Kedua; “YESUS TIDAK TAHU MATEMATIKA”

Jika kita bertanya kepada seorang anak; Apakah 99=1, maka jawabannya pasti tidak sama, apalagi jika jawabannya 1 lebih besar dari 99. Contoh lain; Jika kamu punya 100 coin dan ketika kehilangan satu, apakah kamu harus mencarinya karena beranggapan bahwa 1 itu punya arti sama dengan 99? Karena itu, jika Yesus mengikuti ujian matematika khususnya dalam menjawab pertanyaan dalam contoh-contoh di atas maka pasti Yesus tidak akan lulus.

Hal ini sangat nampak dalam perumpamaan Yesus tentang 100 ekor domba. Hanya karena 1 ekor yang hilang, ia pun meninggalkan 99 ekor lain di padang dan pergi mencarinya sampai ia mendapatkannya. Setelah itu, ia meletakkannya di atas bahunya dan pulang dengan kegembiraan yang besar (Luk.15:4-7) Bagi Yesus, 1 sama dengan 99. Dapatkah kita menerima persamaan seperti ini? Tentunya tidak! Tetapi cinta dan belas kasihan-Nya menerima hal aneh seperti ini.

Dengan demikian, dalam perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus tidak pernah memperhitungkan bahaya yang mengancam 99 ekor domba yang ditinggalkan; bisa saja 99 ekor itu akan berlari menghilang di hutan belantara, atau bisa saja diterkam serigala dan singa, atau bahkan dicuri dan dibunuh oleh orang. Semuanya hanya mau mengatakan bahwa betapa besar belas kasihan-Nya kepada saudara dan saya sehingga Ia melupakan dosa-dosa kita ketika Ia mengampuni semua dosa yang telah kita lakukan. Semuanya mau mengatakan bahwa betapa berartinya kita di hati-Nya sehingga Ia meninggalkan keenakan dan kebahagiaan di Surga hanya untuk hidup bersama dengan kita, meyakinkan kita akan cinta Bapa, dan akhirnya menghantar pulang kita ke rumah Bapa di Surga. Itulah yang terjadi ketika Ia bercakap-cakap dengan wanita Samaria di sumur Yakob, atau ketika Ia mau menumpang di rumah Zakheus, atau ketika Ia tidak menghukum wanita yang kedapatan berzinah yang dibawa oleh orang-orang Yahudi kepada-Nya.

Malam ini ketika Anda membaca tulisan berserakan ini maka sadarlah bahwa Yesus sedang datang mengujungimu; memandangmu dengan sinar mata belas kasihan-Nya tanpa terlihat ada sedikit pun kemauan di mata-Nya untuk menghukummu. Ia ingin memeluk erat engkau dengan dosa-dosamu dalam pelukan kasih-Nya, terutama di dalam Hati-Nya yang Maha Kudus yang kita rayakan hari ini dengan penuh suka cita. Sungguh, seperti tadi pagi terucap dalam renungan bahwa Yesus sedang menggendongmu, maka malam ini, Ia datang kepadamu untuk memeluk erat engkau di dalam Hati-Nya yang selalu berkobar untuk mencintaimu. Wow, rasakanlah dekapan hangat Tubuh-Nya saat ini ketika Ia memelukmu. Biarlah engkau tidur dalam pelukan kasih-Nya malam ini.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

Romo Inno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Follow Us