Senin, 07 November 2011

Renungan Malam: MAKNA TERIMA KASIH

Inno Ngutra

Dua kata yang selalu diucapkan setiap saat kita merasa bersyukur atas sesuatu yang terjadi dalam hidup atau pun diucapkan kepada orang tertentu, tapi selalu mendatangkan nilai rasa dan makna yang berbeda di telinga dan hati mereka yang menerima ucapan terima kasih kita. Karena itu, dalam setiap moment hidup, berterima kasihlah selalu kepada Tuhan dan sesamamu, karena sesungguhnya rahmat baru selalu ada di ujung kerelaanmu untuk berteima kasih.
***Duc in Altum***

Minggu, 06 November 2011

Renungan Malam: INILAH YANG HARUS ANDA LAKUKAN;



Kadang tanpa kita sadari, banyak orang berharap agar kita berubah dan bertobat dari dosa dan kesalahan kita, seperti kecenderungan untuk menipu. Namun, benarlah kata orang, dosa itu selalu mengenakkan.

Kawan, aku hanya mau bilang yang satu ini untukmu malam ini; Kadang tanpa Anda sadari inilah yang terjadi; melakukan dosa dan kesalahan selalu menda
...tangkan kepuasan sesaat dan itu hanya Anda yang alami dan rasakan. Namun, seandainya Anda mau berubah dan bertobat maka bukan hanya Anda yang merasa puas akan perkembanganmu, tapi banyak orang, terutama mereka yang selalu mengharapkan dan berdoa agar engkau sampai pada saat perubahan dan pertobatan itu.

Dan, lagi, bukan hanya mereka tapi Tuhanpun menantikan saat perubahan dan pertobatan darimu. Tapi, engkaulah yang memegang kunci hatimu, kawan!

Jumat, 04 November 2011

Renungan Malam: HAL PENTING DALAM MENUTUP HARI:


"Pejamkan mataku sejenak, tariklah nafas dalam-dalam, bukalah (renggangkanlah) kedua tanganmu lebar-lebar, rasakanlah detak jantungmu, dan katakanlah; Aku di sini, Yesus, terima kasih untuk segalanya hari ini dan peluk eratlah aku dalam tidur malamku."

Selasa, 25 Oktober 2011

Renungan Malam: SUMBER PENGHARGAAN TERHADAP DIRI:


"Ada orang yang terlalu mengagungkan pangkat dan jabatan demi penghormatan dan penghargaan terhadap dirinya. Mereka berpikir seakan-akan penghormatan itu terjadi karena uang yang dimiliki, pangkat dan jabatan yang disandang. Dan, memang kadang kita cenderung untuk mendapatkan lewat jalur ini.

Tapi, tidaklah demikian, saudaraku dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Sang Guru mengajarkan kita untuk menjadi besar dan terhormat dalam kesediaan kita untuk melayani satu sama lain. Dengarlah pesan Sang Guru kepadamu saat ini; "BARANGSIAPA INGIN MENJADI BESAR DI ANTARA KAMU, HENDAKLAH IA MENJADI PELAYANMU."(Mat.20:26)

Karena itu, penghargaan dan penghormatan yang sejati terjadi dalam pergaulan dan pertemanan yang jujur, yang tak dibatasi oleh kekayaan, pangkat dan jabatan, melainkan dari kesediaan dua hati yang saling memperlakukan sebagai saudara.
"***Duc in Altum***

Senin, 24 Oktober 2011

Renungan Malam: "MENGAPA MUSTI BERDOA?"


(Maaf ada kegiatan lain jadi renungan malam hadir lebih awal)

Tentunya setiap kalai derita mendera, sakit dan penyakit menyiksa diri dan batin, maka kita datang kehadiran Tuhan (berdoa) dengan penuh harapan agar Tuhan meringangkan beban kita. Sungguh, Tuhan sangat terharu memeluk erat engkau dalam derita dan sakitmu.

Namun, seorang pendoa sejati bukan hanya memanjatkan doa pada saat adanya kebutuhan, melainkan doa dilakukan setiap saat sebagai ungkapan terima kasih atas segala rahmat dan berkat yang Tuhan curahkan kepada keluargamu, anak-anakmu, orang tuamu, sahabat dan kenalanmu, dan kepada dirmu sampai saat ini.

Renungan Malam: "ANDA BISA MENJADI SEORANG PENCINTA BILA..."



"Ada orang memproklamirkan diri sebagai seorang pencinta; Yang lain ingin menjadi pencinta alias mencintai orang-orang di sekitarnya. Akan tetapi cuma sedikit saja orang yang tahu melatih dirinya menjadi seorang pencinta atau yang mampu mencintai orang lain apa adanya.

Tumbuhan membutuhkan makanan (pupuk) dan air agar bertumbuh menjadi pohon besar, berbunga dan berbuah. Hewan juga memerlukan air dan makanan untuk hidup dan berkembang biak. Keutamaan hidup untuk menjadi seorang pencinta bisa didapatkan dari caranya hewan dan tumbuhan bertumbuh dan menghasilkan buah atau generasi baru.

Untuk menjadi seorang pencinta, Andapun membutuhkan latihan dan kesabaran. Mencintai bukan sebuah kemampuan untuk menghafal atau memecahkan kerumitan perhitungan. Mencintai adalah sebuah keutamaan hidup;
Seorang suami tidak cukup mengatakan aku mencintai engkau, istriku tanpa setiap hari mencium dan merangkulnya;
Seorang istri tidak cukup mengatakan; Pa, engkaulah segalanya bagiku tanpa menyiapkan kopi atau minuman kesayangan lain atau mempersiapkan pakaian untuknya setiap pagi;
Orang tua tidak cukup memberi uang jajan setiap pagi tanpa pelukan erat dan ciuman kepada anak-anak mereka; dan
Anak-anak tak cukup mengatakan; Pa, ma, aku mencintaimu tanpa menaati dan menuruti perintah orang tua mereka.

Sama seperti Anda perlu makanan dan minuman setiap hari, maka buatlah tanda-tanda cinta di atas setiap hari kepada mereka yang bersamamu saat ini, karena hanya dengan itu, mereka yang disekitarmu tahu dan mengakuimu sebagai seorang pencinta." Kita akui YESUS sebagai Pencinta Sejati karena IA mati untuk saudara dan aku.
 
"***Duc in Altum***

Selasa, 18 Oktober 2011

Renungan Malam: “MENIKMATI CINTA TUHAN SAAT INI”

Banyak orang berpikir bahwa mungkin esok Tuhan akan mencintaiku lebih dari kemarin dan hari. Ataupun sebaliknya, mungkin esok Tuhan tidak mencintaiku lagi seperti kemarin dan hari ini. Akhirnya, hari ini pun tetap dibayangi ketakutan akan bayangan hari kemarin dan dihantui kekhawatiran akan hari esok.

Tuhan telah bersabda; “Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Kekhawatiranmu tidak bisa menambah sedikitpun dari waktu hidupmu.”

Karena itu, bangunlah kesadaran seperti ini di dalam dirimu saat ini; “Cinta Tuhan kepadaku hari ini dan saat ini lebih besar dari apapun yang terjadi di masa lampauku atau yang akan terjadi di masa depanku.” Itulah alasannya, Ia mengajarkan kita berdoa; “Berilah kami rezeki pada hari ini.” Tuhan selalu memberi yang cukup tapi hanya kitalah yang merasa belum cukup alias kurang, bahkan harus lebih dari apa yang kita miliki saat ini.

Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

Rinnong.

***Duc in Altum***

Rabu, 12 Oktober 2011

Renungan Malam: "ANDALAH YANG MENGUBAH DIRI DAN HIDUPMU":



Ada kelompok orang yang pantas dikasihani karena kemiskinan dan derita-deritanya, sementara kelompok lain dikasihani karena kesombongan/keangkuhan, kejahatan, kebohongan dan dosa-dosa yang mereka lakukan.

Kelompok pertama ketika dikasihani akan sadar (semoga) dan berjuang untuk terbebas dari derita dan kemiskinan mereka, walaupun perubahan ini kadang memerlukan proses yang panjang dan melelahkan. Sedangkan kelompok kedua, kadang rasa kasihan kita bagaikan menampung air di dalam lubang pasir. Bahkan kelompok mereka sendiri tidak sadar dan kasihan terhadap diri mereka sendiri; kejahatan terus dilakukan, kesombongan semakin membusungkan dada, kebohongan menjadi hoby dan dosa pun menjadi sesuatu yang mengenakkan untuk terus dinikmati.

Sebelum Anda beristirahat dalam pelukan malam, aku hanya datang untuk mengingatkanmu bahwa "Tuhan pun memerlukan partisipasi dan kerja samamu untuk mengubahmu. Anda adalah pemegang kunci perubahan diri dan hidupmu."

Salam seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Selasa, 11 Oktober 2011

Renungan Pagi: "Tak salah bila kita menjadi korban iklan obat-obatan kecantikan dan perawatan yang membuat tubuh kita kelihatan cantik dan tampan secara lahiriah.

Renungan Pagi: "Tak salah bila kita menjadi korban iklan obat-obatan kecantikan dan perawatan yang membuat tubuh kita kelihatan cantik dan tampan secara lahiriah. Tapi akan menjadi indah bila hati dan pikiran kita pun dirawat dan dipelihara dengan cinta, kejujuran dan kebaikan, sehingga keduanya berjalan beriringan. Karena sesungguhnya, selalu saja ada yang menyembunyikan niat jahat dibalik penampilan yang mempesona, kata-kata manis dan pakaian yang indah. Yesus ingatkan kita di pagi ini; "...Kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan."(Luk.11:37-41)











Rabu, 07 September 2011

Renungan Malam: "BELAJAR MENJADI BIJAK: KALAU ANDA BISA MEMBERI BIJI, KENAPA MUSTI DENGAN KULIT?



Tentang durian pasti bisa diceritakan banyak hal tentangnya. Akan tetapi malam ini saya hanya mau mengatakan kepadamu sebagai saudaraku; "KRITIK" selalu terberi bagaikan Anda melemparkan buah durian yang berduri kepada orang lain (saudara dan sahabat kenalanmu). Sedangkan "MENCINTAI" bagaikan Anda sedang memberi BIJI durian setelah dikeluarkan kulitnya. Motivasi kritik yang jahat (merendahkan orang) bagaikan MELEMPARKAN buah durian yang berduri kepada orang lain. Sedangkan kritik yang membangun bagaikan MEMBERI buah durian kepada orang lain dan sekaligus MEMBERITAHUKAN bagaimana cara membuka kulit yang berduri sehingga jari-jari Anda tidak akan tertusuk.

Hanya mau mengatakan bahwa "baik memberi durian dengan kulitnya maupun langsung biji manisnya," tentu membutuhkan kebijakan hati dan pikiran terhadap kepada siapa, kapan dan dimanakah durian itu diberikan. Dalam konteks ini perlu diperhatikan; kadang orang lain langsung membutuhkan biji manisnya; Kalau memang Anda bisa memberi biji kepadanya, kenapa musti dengan kulit? Demikian pun sebaliknya, kadang kita harus memberi kulitnya dan membiarkan mereka yang menerima membukanya sendiri untuk menemukan biji manisnya. Lagi, kebijakan hati dan pikiran diperlukan. Akan tetapi, ingat...bau harum durian (kebaikan dan kesalahan teman) sangat tajam sehingga pasti banyak orang bisa menciumnya (Silakan memaknainya)

Di atas segalanya, berilah dan terimalah buah durian itu dalam suasana persaudaraan dalam Kristus, Tuhan kita.

***Duc in Altum***

Sabtu, 03 September 2011

Panitia Jakarta Yang Lagi Pusing, Ada Yang Mau Bantu? Slideshow Slideshow

Panitia Jakarta Yang Lagi Pusing, Ada Yang Mau Bantu? Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Panitia Jakarta Yang Lagi Pusing, Ada Yang Mau Bantu? Slideshow Slideshow ★ to Jakarta. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor

Renungan Malam: "KESABARAN HATI"

  Banyak orang ingin makan buah yang enak seperti durian, pepaya, mangga dan lain-lainnya, dan mereka cukup menyediakan uang dan membelinya di pasar atau supermarket. Namun hanya sedikit dari mereka yang mau berpikir tentang bagaimana sang petani atau tukang kebun memprosesnya dari sebiji bibit, ditanam, disiram dan dirawat sampai menjadi pohon yang besar dan menghasilkan buah. Semuanya ini membutuhkan kesabaran hati sang petani.

Banyak orang ingin menjadi pribadi yang sabar. Mereka lalu berdoa meminta kepada Tuhan rahmat kesabaran. Sayangnya, sebagian dari kita mengharapkan kesabaran itu seperti makanan yang ketika kita lapar, kita mencari makanan untuk dimakan lalu kenyang. Mereka tidak mau menguji hati dan pikiran lewat tantangan-tantangan yang mereka hadapi sehingga melihat seberapa besar atau sejauh manakah ia telah bertumbuh dalam kesabarannya.

Hanya mau mengatakan bahwa Tuhan pun sabar melihat ketidaksabaranmu saat ini. Tuhan ingin Anda menjadi seorang petani dan bukan seorang pembeli dalam proses mendapatkan kesabaran.

Selamat bermalam minggu untuk para sahabat.

***Duc in Altum***

Jumat, 02 September 2011

Renungan Malam: "KERENDAHAN HATI"


Sebatang pohon dapat bertumbuh dan menjadi kuat-kokoh walaupun kena tiupan angin dan hantaman badai karena AKARnya; Binatang dan manusia dapat berdiri tegak, berjalan dan berlari karena tumpuan KAKInya; Bangunan dapat menjadi kokoh dan kuat karena FONDASInya. Itulah alasannya mengapa Yesus bilang: "...dirikanlah rumahmu di atas batu, dan lakukanlah perintah-perintah-Nya (Mat.7:24-27).

Tapi sudahkah Anda memperhatikan dengan saksama akan hal ini; Akar biasanya tidak kelihatan karena tersembunyi di dalam tanah; Kaki adalah bagian tubuh yang paling kotor karena selalu menyentuh tanah; Fondasi bangunan pun hanya nampak sedikit saja bahkan hilang di perut bumi. Mereka tidak kelihatan, kurang diperhatikan tapi mereka tak pernah menuntut untuk mendapatkan perlakuan yang istimewa hanya karena fungsi mereka yang sangat penting.

Inilah pelajaran tentang "KERENDAHAN HATI; Ketika Anda memilikinya maka kekuatan dan sinar jiwamu lewat kata dan perbuatan selalu dirasakan oleh orang lain walaupun penampilan lahiriahmu mungkin hanya biasa-biasa saja dan bahkan tidak seperti kebanyakan orang. Kenyangkalah jiwamu dengan cinta, harap dan iman maka tubuhmu akan mampu memantulkan sinar jiwamu.

***Duc in Altum***

Rabu, 31 Agustus 2011

Renungan Malam: "AKAR KESEDIHAN"

 Kita sedih ketika melihat di cermin ada urat2 ketuaan di wajah kita, karena sesungguhnya kita mau tampil cantik dan tampan selalu; Kita terikat dengan rambut yang hitam lebat sehingga ketika ada rambut putih atau rontok kita malah menjadi sedih; kita terikat dengan harta, pangkat dan kejayaan hidup sehingga kematian selalu menakutkan jiwa. Belajarlah dari alam yan...g selalu memberi tanpa kesedihan, mengalami perubahan tapi tidak meratapi. Ia selalu berubah dan diubah tanpa mengeluh karena memang ia bebas datang dan pergi dalam aturan Sang Pencipta. Karena itu, jika kesadaran kita bahwa Allah adalah Yang dari-Nya kita berasal/datang dan Yang kepada-Nya kita akan pergi maka saya yakin keinginan/kebutuhan untuk merawat tubuh tetap penting tapi perjuangan untuk selalu menjadi berkat bagi yang lain akan dipriotaskan." Allah sedang menggunakan Anda untuk menyapa dunia dengan lembut dan penuh cinta.

***Duc in Altum***

Selasa, 30 Agustus 2011

Renungan Malam: "KITA ADA UNTUK SALING MENGHIDUPI"

Sejenak merenungkan makna bacaan Injil kemarin dan hari ini dalam diri Herodes dan Yesus: Kata-kata Herodes membawa Yohanes Pembaptis (sesama) kepada kematian, tetapi kata-kata Yesus mendatangkan kesembuhan dan kehidupan bagi yang mendengar-Nya. Kata-kata Herodes menimbulkan kesedihan bagi keluarga dan sahabat kenalan Yohanes Pembaptis, tetapi kata-kata Yesus mendatangkan suka-cita dan penghiburan bagi keluarga, sahabat serta kenalan dari yang sakit. Karena itu, sebelum beristirahat malam ini; luangkanlah waktu sejenak dan tanyakanlah dirimu secara jujur; "Apakah kata, perbuatan dan kehadiranku hari ini mendatangkan suka-cita atau kedukaan dan sakit hati bagi mereka yang mendengar dan bertemu denganku? Selalu masih ada hari esok untuk memperbaikinya asalkan malam ini Anda menemukan alasannya kesalahan atau kekuranganmu. Tapi kalau tidak, maka bersyukurlah bahwa Anda dapat menjadi saluran rahmat-Nya hari ini untuk sesamamu."

***Duc in Altum***

Senin, 29 Agustus 2011

Renungan Malam: "MAKANAN JIWA DAN ROH"

Sayuran bertumbuh indah tapi ketika datang waktunya manusia mencabut, memotong dan memasak dalam belanga panas untuk disantap. Binatang pun ketika dibutuhkan manusia, diambil, dibunuh, dipotong, dipanggang atau masak dan kemudian disantap. Keduanya untuk kepentingan tubuhmu. Tapi tahukah Anda bahwa demi keselamatan jiwamu, seseorang telah memberikan nyawa-Nya; Tubuh dan Darah-Nya? Dialah Yesus, santapan jiwa dan roh kita. Sejenak kita bermenung sebelum tidur, untuk santapan tubuh kita bekerja keras untuk mengenyangkannya. Adakah tersisa sedikit waktu untuk mengenyangkan jiwa dan rohmu? Jika Anda sadar akan hal ini maka "jangan lupa untuk berdoa sebelum tidur," karena sesungguhnya sesaat tubuhmu rebah dalam pelukan malam, maka Tuhan mempunyai kesempatan untuk memberi makanan kepada jiwa dan rohmu.

***Duc in Altum***

Renungan Malam: "MAKANAN JIWA DAN ROH"

Sayuran bertumbuh indah tapi ketika datang waktunya manusia mencabut, memotong dan memasak dalam belanga panas untuk disantap. Binatang pun ketika dibutuhkan manusia, diambil, dibunuh, dipotong, dipanggang atau masak dan kemudian disantap. Keduanya untuk kepentingan tubuhmu. Tapi tahukah Anda bahwa demi keselamatan jiwamu, seseorang telah memberikan nyawa-Nya; Tubuh dan Darah-Nya? Dialah Yesus, santapan jiwa dan roh kita. Sejenak kita bermenung sebelum tidur, untuk santapan tubuh kita bekerja keras untuk mengenyangkannya. Adakah tersisa sedikit waktu untuk mengenyangkan jiwa dan rohmu? Jika Anda sadar akan hal ini maka "jangan lupa untuk berdoa sebelum tidur," karena sesungguhnya sesaat tubuhmu rebah dalam pelukan malam, maka Tuhan mempunyai kesempatan untuk memberi makanan kepada jiwa dan rohmu.

***Duc in Altum***

Minggu, 28 Agustus 2011

Renungan Malam: "BEDA IMBALAN DAN HUKUMAN ANTARA MANUSIA DAN TUHAN DAN MANUSIA

 "Jika seseorang berbuat baik atau setia melakukan tugas maka imbalan didapatkan, piagam penghargaan diterima, bahkan bintang kehormatan disematkan kepadanya. Sebaliknya, ketika ia berbuat salah, curang dan merugikan banyak orang maka hukuman, sanksi, pemecatan bahkan hukuman mati pun diberikan sebagai ganjaran yg setimpa...l.

TUHAN: Entahkah Anda berbuat baik atau jahat di mata-Nya tapi bila Anda renungkan maka berkat-Nya tercurah kepada semua orang tanpa bertanya siapakah mereka dan apa dosa-dosa mereka. Pengampunan-Nya adalah imbalan bagi para pendosa yang mau bertobat, dan berkat-Nya tidak jauh dari mereka yang hidup menurut perintah-perintah-Nya.

Dan, Allah yang maha pengampun itu adalah Yesus sendiri. Ia menerima Saulus, Maria Magdalena, Zakheus dan deretan besar para pendosa yang mau bertobat dari generasi ke generasi hanya mau meyakinkan saudara dan aku bahwa Dia sungguh Allah yang murah hati dan pengampun. Kemurahan-Nya menembus dinding tebal dosa-dosamu. Selalu ada waktu dan kesempatan bagimu untuk diterima kembali dalam pelukan kasih-Nya. Tidak ada allah lain seperti Allah kita. Tidak ada seorang pun yang menyamai Yesus kita, yang hatinya selalu terbuka untuk para pendosa seperti saudara dan aku. Sungguh, Ia sedang menantimu saat ini!

****Duc in Altum***

Sabtu, 27 Agustus 2011

Renungan Malam: "KERENDAHAN HATI

Kerendahan hati tidak berhubungan dengan status atau jabatan tapi bersentuhan langsung dengan kepribadian seseorang. Nilai kerendahan hati ini nampak secara nyata dalam diri Yohanes Pembaptis yang tidak melihat Yesus sebagai lawan tandingannya walaupun murid-muridnya sedikit memprovokasi untuk memberi tanggapan terhadap Yesus dari Nazareth. Jawabannya bijak yang k...eluar dari hatinya sungguh mengatakan siapakah Yohanes Pembaptis itu: "BIARLAH DIA BERTAMBAH BESAR DAN AKU SEMAKIN KECIL." Yohanes tidak minder karena memang ia tahu kepada dan untuk siapakah ia bekerja. Yohanes pun tidak mundur dari tugasnya hanya karena kehadiran Yesus. Mereka berdua bekerja sesuai dengan misi mereka masing-masing. Karena itu, kerendahan hati adalah pantulan sinar jiwamu yang akan menerangi hati setiap orang bila saja Anda dapat memilikinya. Karena itu, mintalah kepada Yesus agar Ia bukan hanya mengenakan padamu pakaian kerendahan hati tapi lebih dari itu Ia mau memberikan kepadamu roh kerendahan hati. Bukankah Ia sendiri pernah berkata; "BELAJARLAH KEPADAKU KARENA AKU LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI DAN JIWAMU AKAN MENDAPATKAN KETENANGAN."

***Duc in Altum***

Jumat, 26 Agustus 2011

Renungan Malam: "CINTANYA PADAKU TAK TERBATAS"

  Air di mana pun sangat banyak tapi kitalah yang tidak mampu untuk menampungnya dengan alat yang kita miliki seperti ember, bak, bahkan bendungan sekalipun. Air selalu mengalir dan ia akan tertuang ke luar sekalipun kita membuat tempat untuk menampungnya. Demikian pun CINTA, RAHMAT DAN BERKAT TUHAN itu TAK TERBATAS JUMLAHNYA, tapi kita sendiri yang tidak mampu untuk menerimanya jika Tuhan memberikan seluruhnya kepada kita. Inilah alasannya mengapa Yesus mengajak kita untuk meminta kepada Allah dalam doa Bapa kami; "Berilah kami rezeki pada hari ini."

***Duc in Altum***

Kamis, 25 Agustus 2011

Renungan Malam: "KEUTAMAAN MENDENGARKAN":

Mengapa kita musti prioritaskan mendengarkan daripada berbicara? Ketika Anda berbicara maka Anda hanya mengulangi apa yang Anda sudah ketahui. Sebaliknya, ketika Anda mendengarkan maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang baru, yang pada umumnya Anda belum ketahui." Karena itu, mintalah rahmat untuk mendengarkan dari Tuhan sehingga Anda bisa mendengarkan Dia dan sesama; Ketika Anda mampu mendengarkan Dia, maka kata-katamu akan menjadi berkat bagi orang lain ketika tiba kesempatan bagimu untuk berbicara."

***Duc in Altum***

Rabu, 24 Agustus 2011

Renungan Malam: "MAKNA DOA

  Doa bukanlah semata apa yang kita perlu ungkapan kepada Allah tapi kesediaan kita untuk mendengarkan apa yang diinginkan oleh Allah. Ada yang bertanya; Tapi, aku tidak bisa mendengarkan suara Allah? Benar! Karena mungkin Anda banyak berbicara dalam doamu sehingga menjadikan Allah sebagai pendengarmu. Untuk yang satu ini pun Dia akan selalu bersedia melakukannya untukmu.
Karena itu, apa yang KURANG PENTING dalam doa adalah apa yang kita ucapkan kepada Allah. Sebaliknya, apa yang PALING PENTING dalam doa adalah apa yang Allah katakan kepada kita." Karena itu, semakin Anda sadar akan kehadiran-Nya, maka itulah tandanya bahwa Anda telah bertumbuh dalam doamu."
Semoga Anda dapat menjadi tenang di hadapan-Nya malam ini sebelum tidur sehingga dapat mendengarkan Dia.

***Duc in Altum***

Selasa, 23 Agustus 2011

Renungan Malam: "ALLAH SELALU MEMBERI KESEMPATAN KEPADAMU

." Jika kita gagal menemukan Kristus dalam diri sesama hari ini, maka jangan kecewa. Dia pasti akan datang lagi esok. Kalau kita gagal mencintai sesama hari ini, maka jangan cemas. Kita akan mempunyai banyak lagi kesempatan di hari esok. Jika kita membuat keputusan yang keliru bahkan salah hari ini, maka jangan putus asa. Kita akan memiliki lagi kesempatan di hari esok untuk memilih yang lebih baik dan bijak. Di atas semuanya, Allah selalu memberi kesempatan bagimu untuk berubah dan menjadi lebih baik. Keputusannya ada di tangan Anda, karena sesungguhnya Allah hanya memberi kesempatan kepadamu."

***Duc in Altum***

Senin, 22 Agustus 2011

"facebook"

Renungan Malam: "Ada teman yang mengeluh karena banyak orang salah menggunakan sarana seperti internet, facebook, handphone untuk hal-hal negatif. Akan tetapi bagiku; Pribadi orang lain walaupun tidak kelihatan rupanya tapi sangat jelas terbaca dalam setiap koment, posting, tanggapan atau cara bereaksi terhadap kritik orang lain untuk dirinya. Hanya mau mengatakan bahwa "facebook" sekarang dapat memantulkan keadaan jiwa dan apa yang ada di otakmu kepada orang lain, dan yang lewatnya mereka dapat menilai seperti apakah pribadi Anda." Setiap kali Anda menggunakan facebook maka sadarlah bahwa Anda sedang menceritakan kepada dunia siapakah Anda.

***Duc in Altum***

Sabtu, 20 Agustus 2011

Ingat...bagi YESUS, segala sesuatu adalah CINTA.

Renungan Malam: "Pernakah Anda berpikir tentang apa yang terjadi setelah kematian? Ataukah kematian menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan hanya karena alasan ketakutan? Muder TERESA dari Kalkuta mengatakan kepadamu malam ini rahasianya: "Pada saat kematian kita tidak akan dihakimi berdasarkan jumlah perbuatan baik yang telah kita lakukan atau berapa gelar dan penghormatan yang telah kita terima selama waktu hidup kita. Kita akan dihakimi menurut CINTA yang telah kita letakkan kedalam pekerjaan kita, atau yang menjadi dasar perbuatan-perbuatan baik kita. Semoga semua kata dan perbuatan kita terberi karena, demi dan untuk CINTA. Ingat...bagi YESUS, segala sesuatu adalah CINTA.

***Duc in Altum***

Jumat, 19 Agustus 2011

(Hanya sebuah permenungan kecil sebelum tidur)

Sejenak Diam:

"BANGGA MENJADI KATOLIK DAN BANGGA TERHADAP ORANG-ORANG KATOLIK."
(Hanya sebuah permenungan kecil sebelum tidur)

Orang Katolik itu hebat! Mengapa? Karena ketika ada teman-teman yang memposting EENS atau berkata kasar terhadap agama lain, pasti akan dinasehati dan bahkan dilarang untuk berbicara kasar seperti itu. Tapi, tahukah di luar sana, betapa banyak orang yang membenci Gereja Katolik? Berapakah yang mengatakan bahwa Gereja Katolik itu sesat? Berapakah yang berpendapat dan meyakini bahwa Paus itu pengikut setan? Berapakah yang mengatakan bahwa orang-orang Katolik pasti akan masuk neraka? Berapakah yang menghojat Bunda Maria, ibu Yesus? Berapakah....berapakah...dan berapakah..tapi memang kita orang-orang Katolik itu sangat sabar, baik dan rendah hati." Mengapa? Karena memang orang-orang Katolik mengikuti ajaran pendiri Gereja, yakni Yesus sendiri. Bukankah Dia yang tidak bersalah itu disiksa dan dibunuh hanya karena mewartakan sebuah Kebenaran bahwa Allah itu Bapa-Nya?

Aku hanya mau katakan dengan jujur padamu sebagai sahabatku; SUNGGUH, AKU BANGGA MENJADI KATOLIK DAN SANGAT BANGGA TERHADAP ORANG-ORANG KATOLIK SEPERTI ANDA SEKALIAN.

Salam dan doa malam dari seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

ketika cinta memerlukan pengorbanan

Renungan Malam: "Betapa indahnya ketika setiap orang bisa menyebut dirinya seorang pencinta. Akan tetapi bila kita renungkan secara saksama maka ketika cinta memerlukan pengorbanan, tidak setiap orang berani untuk berkorban. Namun tahukah kamu bahwa ada seorang pribadi yang tanpa melihatmu secara fisik tapi Ia telah berkorban untuk saudara dan aku. Dia itulah YESUS yang sedang dan akan selalu tergantung pada salib itu karena tikaman dosa-dosa kita. Karena itu, sebelum tidur, kuajak para sahabat untuk memandang Tubuh yang sedang tergantung pada salib itu dan ucapkanlah terima kasih kepada-Nya. Sungguh, Ia sedang menunggu ucapan itu keluar dari mulutmu saat ini sebelum Anda beristirahat.***Duc in Altum***

Kami akan memelihara dan merawat mereka.

Renungan Malam: "JANGAN MEMBUNUH BAYI. KALAU KAMU TIDAK SUKA MEREKA, BERIKANLAH KEPADAKU! Demikianlah seruan Alm. Muder Teresa dari Kalkuta. Tapi lalu bagaimana memelihara mereka? Muder Teresa pun menjawab: "Kami akan memelihara dan merawat mereka. Inilah alasan mengapa asrama anak yatim piatu di Kalkuta selalu dipenuhi dengan anak-anak. Ada joke di sana: "Muder Teresa berbicara banyak tentang pengaturan kelahiran alamiah, tapi jumlah anak-anak di asrama mereka terus bertambah. Memang ada yang punya "hoby" buat anak, sementara yang tidak beranak akhirnya memelihara anak-anak itu sebagai anak-anak mereka. Masih bagus kalau demikian, tapi banyak juga dari mereka tidak pernah melihat dunia ini. Bersyukurlah karena ayah dan ibumu merelakan engkau melihat, hidup dan berkembang di dunia ini. Marilah kita berdoa bagi bayi-bayi yang kembali kepada Sang Khalik tanpa memandang dunia yang indah ini, bahkan tak pernah melihat wajah wanita yang rahimnya mereka tinggal dan hidup.
***Duc in Altum***

Yesus sungguh hadir dalam Ekaristi

Renungan Malam: "Apa yang sedang Anda cari di dunia ini sebagai persiapan menuju ke akhirat? Santo Yohanes Maria Vianey memberikan peringatan kepada kita dengan cinta hangat sebagai seorang bapa pengakuan dosa. Katanya; "Orang-orang akan pergi berkilo-kilo meter jauhnya, langgar lautan dan menggapai pulau bahkan negara lain demi mendapatkan puluhan bahkan jutaan rupiah, tetapi mereka takan mampu menempuh 30 langkah untuk mengikuti Misa, kendatipun hanya seminggu sekali." Karena itu, jika Anda percaya bahwa Yesus sungguh hadir dalam Ekaristi maka tentunya kerinduan hatimu selalu bergelora untuk bertemu dan menerima-Nya sebagai bekal menuju akhirat. Ingat, hanya di dalam Gereja Katoliklah Anda bertemu dengan Yesus yang memberikan Diri-Nya sebagai santapan jiwamu setiap hari."
***Duc in Altum***

Selasa, 16 Agustus 2011

Orang yang kecil (kerdil)

Renungan Malam: "Seorang teman baru saja kirim pesan ke hpku:

"Orang yang kecil (kerdil) imannya berkata; "Semoga Allah dapat melakukan sesuatu untukku."
Orang yang besar imannya berkata: "Allah dapat melakukan segala sesuatu untukku."
Orang yang sangat dalam imannya berkata: "Apa pun yang terjadi, Allah dapat melakukan yang terbaik untukku."

Sesungguhnya imanlah yang menggerakkan orang untuk berharap bahwa Allah selalu di sana untuk membantunya, sehingga kepasrahan kepada Allah bukanlah karakter orang lemah tapi menjadi atribut mereka yang sungguh dalam imannya."

***Duc in Altum***

RENUNGAN MALAM: "BUKAN APA TAPI CARA"



Sapaan seorang sahabat untuk para sahabat,

Pemberian kepada orang lain, terutama kepada mereka yang miskin dengan cara apa pun pasti disyukuri sebagai rahmat dan berkat. Akan tetapi perlu juga ada saat di mana kita mengevaluasi kembali atas caranya kita membagi kasih dan rahmat itu, karena sesungguhnya orang lain mengetahui siapa diri kita dari caranya kita berbicara dan memberi.

“Bukan Apa tapi Cara,” adalah sebuah tulisan berdasarkan sentuhan pengalaman bersama seorang kakek yang mengajarku tentang hikmah hidup lewat kata-katanya. Semoga Anda pun rela berubah lewat tulisan berserakan ini.


BUKAN APA TAPI CARA



"Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."...amin(Markus.12:​33)

"karena mereka menyegarkan rohku dan roh kamu. Hargailah orang-orang yang demikian!"...amin (1 Korintus.16:18)

Syallom,
Alkisah,seorang Ibu berbibir merah merona dengan kaca mata hitam besar di matanya cuma membuka kaca mobilnya dan melego beberapa bungkusan ke arah para pengemis yang berjejer di tempat kumuh itu. Para pengemis itu pun mulai berebutan mendapatkan apa yang bisa didapatkan sebagai rezeki dari ibu yang murah hati itu. Kebetulan lewat di tempat itu sambil berjalan kaki, aku memperhatikan sebuah pemandangan aneh di mana seorang kakek hanya duduk memandang teman-teman yang berebutan rezeki itu dengan tatapan hampa seakan merasa sedih di antara kegembiraan teman-temannya.

Melihat situasi aneh itu, aku lalu menghampirinya dengan sebuah botol aqua di tangan dan beberapa potong roti. Kemudian aku mengambil tempat di samping tempat duduknya sambil berusaha membaca apa yang membuat hati kakek itu begitu galau di sore itu. Membuka pembicaraan dengannya aku enggan, karena itu, aku menyodorkan botol aqua itu dengan roti yang ada di tanganku sambil berucap; “Pa, jika engkau berkenan, terimalah pemberianku ini.” Seketika ia sadar bahwa ada orang (aku) disampingnya. Ia berpaling kepadaku dan sambil membuka kedua telapak tangannya, ia menerima pemberian kecil itu dengan penuh rasa haru. Tak terasa tetesan air mata mulai berjatuhan membasahi kedua pipinya yang sudah berkerut termakan usia dan penderitaan batin dan raga. Ia cuma diam sementara air matanya terus berjatuhan ke tanah menembus hati dan jiwa ibu pertiwi. Kubiarkan saja situasi itu berlangsung untuk beberapa menit sambil meletakkan tanganku di pundaknya, mengelus lembut seakan memberi ketenangan kepadanya agar ia merasa bahwa ia tak pernah sendirian walaupun hanya sesaat saja.

Akhirnya, aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya; “Pa, maaf bila aku bertanya sesuatu kepadamu.” Ia menjawabku; “Silakan anak! ”Kenapa bapak tidak ikut berebutan bungkusan yang diberikan oleh ibu tadi? Tanyaku. “Anak, aku memang miskin. Aku memang lapar. Aku memang tidak mempunyai apa-apa bila dibandingkan dengan kalian, terutama ibu kaya tadi. Akan tetapi aku memiliki hati seorang manusia. Tentunya aku menginginkan barang-barang itu, tapi caranya ibu memberikannya kepada kami sungguh melukai hatiku. Aku tahu aku tidak boleh begitu, tapi aku pun tidak mau kalian memperlakukan kami sebagai binatang. Apa bedanya bila engkau membuang saja bungkusan itu kepada kami layaknya kepada anjing di pinggir jalan? Perhatikanlah anakku; kepada binatang piaraan, kamu memanggil nama seperti; Raja, Putri, dan lain-lain, membelai mereka dan kemudian menundukkan dirimu dan memberi mereka makan, bahkan kamu menjaganya sampai anjing kesayanganmu selesai makan. Apakah kamu tidak datang sejenak saja membuka pintu mobilmu, keluar, duduk sepertimu saat ini dan memberikan bungkusan itu kepada kami, yang adalah manusia dan lebih tinggi martabatnya daripada binatang-binatang piaraan kalian?

Sekali lagi, aku memang miskin tapi aku punya martabat. Ini bukan tentang aku dan kemiskinanku tapi tentang bagaimana engkau memperlakukan aku dan teman-temanku. Kamu boleh mempersalahkan kami karena kemiskinan kami, dam kami pasti menerimanya, tapi biarlah kehadiran kami di sini menjadi kesempatan bagimu untuk belajar menjadi seorang manusia seperti Yesus dulu, Yang demi menyelamatkan kita, Ia rela lahir di kandang hina Betlehem, berbaring di atas palungan dalam keadaan penuh kehinaan. Anak, ini bukan tentang apa yang kamu berikan tapi tentang caramu kalian memberi sesuatu kepada orang lain.

Aku hanya diam seribu kata mendengarkan hikmat dari kakek itu di sore yang berawan dan tak lama lagi hujan akan datang itu. Aku sungguh malu terhadap diriku sendiri ketika mendengarkan petuah dari kakek pengemis ini. Karena hari akan hujan maka aku pamit dari kakek bijaksana itu sambil merenungkan akan kata-katanya yang telah menghancurkan kesombongan dan keangkuhan hatiku.

Sadar atau tidak sadar kita pun pernah, sedang dan akan melakukan hal yang sama seperti itu kaya tadi. Kita berpikir sederhana saja bahwa orang miskin pantas dikasihani sehingga cara apa pun kita memberi tidak menjadi masalah bagi dan untuk mereka. Dan, memang benar bahwa pada umumnya mereka pasti bersyukur entahkah dengan cara apa pun kita membantu mereka; memberi sesuatu secara langsung ke atas tangan mereka, melego bagaikan ibu tadi, atau pun bahkan melempar pun pasti akan diterima oleh sebagian besar pengemis. Akan tetapi kakek tadi memberi pelajaran bagi kita untuk bukan hanya memperhatikan apa yang kita beri tapi caranya kita memberi perlu dilakukan dengan sebuah cinta yang tulus. Petuahnya mengajarkan kepada kita bukan kenyataan bahwa mereka adalah miskin tapi bagaimana kita melalui cara yang manusiawi memberi dan membantu mereka. Kualitas pemberian kita bukan tergantung pada besar kecilnya, sedikit banyaknya, bagus tidaknya apa yang kita beri, tapi bagaimana kita memberi sehingga bukan hanya mendatangkan berkat bagi mereka tapi juga mengungkapkan keluhuran martabat kita sebagai manusia.

Bila kita melihat kembali diri kita, maka kita akan menyadari bahwa masing-masing orang punya kemampuan yang berbeda. Betapa Tuhan ingin agar kita menjadi berkat bagi orang, tapi caranya kita memberi akan membuat apa yang kecil dan sederhana yang kita miliki akan menjadi berkat yang tak terlupakan dalam hidup orang lain. Semalam aku menulis di statusku sebagai renungan malam; “Kita pantas berbangga bahwa banyak di antara kita mempunyai kemampuan untuk memiliki pengetahuan yang lebih tentang iman dan ajaran Gereja Katolik, tapi hanya sedikit yang mampu memberikannya kepada orang lain dengan cara yang sederhana sehingga menjadi berkat bagi orang lain.” Karena itu, pengetahuanmu akan menjadi berkat bagi orang lain bukan semata tergantung pada apa yang Anda katakan, tapi apakah penjelasan-penjelasanmu mampu mengubah hati dan pikiran orang lain sehingga mereka mengimani Yesus dan tetap tinggal di dalam Gereja-Nya?

Akhirnya, sebagai seorang sahabat aku hanya membisikkan kepadamu; Belum bahkan tidak ada yang terlambat untuk sebuah perubahan diri, asalkan kita rela untuk melakukannya. Sekali lagi, marilah kita gunakan segala yang kita miliki, entah barang maupun keahlian/talenta kita bukan sebagai alasan untuk membangun sebuah kesombongan diri, melainkan sebagai berkat bagi orang lain yang mengenal dan hidup bersama kita.

Tuhan Yesus memberkati kita semua,amin.

Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

Categories

Follow Us